AMMAN – Timnas Bolabasket Indonesia Putri sudah berjuang maksimal di FIBA Women’s Asia Cup 2021 Divisi B. Peluang ke final seharusnya terbuka jika di tengah pertandingan melawan Lebanon salah satu bigman tidak terkena foul trouble. Ini karena di awal game, para Srikandi Indonesia mampu mengendalikan permainan.
Bahkan di separo pertandingan, Timnas Merah Putih unggul 36-35 atas Lebanon. Namun masalah dengan bigman membuat Timnas Bolabasket Indonesia Putri harus memberikan tiket final ke Lebanon. Ini karena pertandingan yang berlangsung di Prince Hamza, Amman, Jordania, Jumat malam (12/11) Indonesia menyerah 62-76.
“Selamat buat Lebanon yang telah amankan tiket final. Sebenarnya para pemain mengawali permainan dengan pertahanan yang solid. Namun kemudian bigman saya kena foul trouble dan itu mengacaukan semua rencana. Kami sudah merespons situasi itu sayangnya perubahan itu tidak berjalan mulus. Situasi ini menguntungkan Lebanon yang memiliki pemain lebih berpengalaman. Selamat untuk Lebanon,” jelas Pelatih Timnas Bolabasket Indonesia Putri Lin Chi Wen.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Adalah Kim Pierre Louis yang harus mandi lebih cepat dibanding teman lainnya. Ini karena dia foul out. Padahal, Kim selama ini menjadi kunci mesin poin Pasukan Garuda. Dua kali permainannya moncer sehingga menjadi penyumbang poin terbanyak, yakni saat melawan Kazakhstan dan kontra Iran.
Nah, dengan hasil ini membuat asa Indonesia promosi ke Divisi A tertutup. Peluang yang tersisa adalah berjuang medapatkan hasil maksimal di laga tersisa. Sabtu malam (13/11), Indonesia akan bertarung melawan Kazakhstan yang disemifinal ditaklukkan Jordan 56-61 untuk memperebutkan peringkat ketiga di ajang ini. Sementara Lebanon akan berebut tiket promosi ke Divisi A melawan Jordania.
“Ini hasil yang tidak kami inginkan. Tapi kami tidak boleh menyerah. Harus tetap semangat karena masih ada pertandingan yang harus dijalani. Tak lupa kami ucapkan terima kasih atas dukungan insan bola basket di Indonesia maupun di Amman. Saya tahu di Indonesia pertandingan ini berlangsung malam hari karena perbedaan waktu di sini dengan Indonesia lima jam. Terima kasih atas dukungan para insan bolabasket Indonesia,” jelas Gabriel Sophia.
Bagi Indonesia, bertemu Kazakhstan di ajang ini bukan kali pertama. Sebelumnya kedua tim sudah bertanding di pengisihan grup A. Saat itu, Henny Sujtiono dkk unggul 79-69.
Meski peluang menjadi peringkat ketiga terbuka, PP PERBASI berharap para pemain bisa menjaga Konsistensi permainan dan bermain lepas. Apalagi berkat penampilan mereka kini semua negara memperhitungkan kekuatan bolabasket wanita Indonesia.
“Apapun hasilnya, kami sangat bangga, dan tim putri sudah membuktikan dirinya layak diperhitungkan. Terima kasih para pemain, pelatih, dan team manager. Masih ada 1 shoot lagi, GEBER!!!,” tukas Sekjend PP PEERBASI Nirmala Dewi.(*)