Home > Artikel > Profil Soedirgo, Ketua Perbasi ke-3

Profil Soedirgo, Ketua Perbasi ke-3

R. Soedirgo atau May. Jen. TNI AD Purnawirawan R. Soedirgo lahir di Tegal, Jawa Tengah pada tanggal 26 Januari 1923.

Soedirgo menempuh pendidikan umum dari tahun 1936 – 1943 di Yogyakarta. Kemudian Soedirgo melanjutkan pendidikan militer di Pendidikan Perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air – Bogor (1944), The Provost Marshal General’s School – USA (1957), dan The Command & General Staff College – USA (1963). Pada tahun 1968, Soedirgo juga sempat mengikuti Kursus Calon Duta Besar RI di Jakarta.

Soedirgo merupakan salah satu pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak 1945 Soedirgo memulai karir militernya sebagai Yugeki Shodancho, Seinen Dozo (IGO KINMU TAI) di Salatiga atau komandan peleton di daerah gerilya, yang bertugas mengamati keadaan di daerah pendudukan Belanda. Kemudian pada September 1945, Soedirgo membentuk Badan Kamanan Rakyat (BKR) di Salatiga, Jawa Tengah. Pada 14 Oktober 1945, Soedirgo juga terlibat dalam Pertempuran 5 Hari di Semarang.

Berikut adalah perjalan karir militer Soedirgo:
– Karo CI, Penyelidik Militer Chusus (PMC), Yogyakarta (1945)
– Adjudan Kepala PMC JAteng, Yogyakarta (1945)
– Kapten, Adjudan Kmd Resimen Polisi Tentara Jawa Tengah, Yogyakarta (1946)
– Kapten, Komandan Polisi Tentara Jawa Tengah, Yogyakarta (1946)
– Mayor, Komandan Det. 211 CPM, Yogyakarta (1948)
– Mayor, Kmd. Bn. IV CPM Daerah Jakarta Raya (1949)
– Mayor, Kmd. Bn. VIII CPM Daerah Indonesia Timur, Makassar (1950)
– Mayor, diangkat merangkap Komandan KMKB Makassar (1953)
– Mayor, Kmd. Pusat Pendidikan Polisi Militer, Cimahi, Jawa Barat (1954)
– Letnan Kolonel, Wakil Direktur Polisi Militer Pusat, Jakarta (1956) Ketua Panitia Ad Hoc Anti Korupsi dan Ketua Security AD, Panitia Negara Penerima Tamu Kepala Negara Asing
– Anggota Badan Pengawan Kegiatan Aparatur Negara – BAPEKAN (1959)
– Kolonel, Wakil Direktur Polisi Militer Pusat, Jakarta (1960)
– Kolonel, Direktur Polisi Militer Pusat, Jakarta (1961). Pada saat itu Soedirgo menjadi wakil Angkatan Darat dalam perjalanan Presiden Soekarno ke-25 negara dan 31 kota dunia. Juga pada tahun 1962, menjadi anggota rombongan perjalanan Presiden Soekarno ke Hongkong dan Jepang.
– Brigadir Jenderal TNI AD, Direktur Polisi Militer, Jakarta (1963)
– Kepala Security Proyek Atom RI, Anggota Staf KOTI dan Survey Team Security Confeno di Aljazair (1965)
– Mayor Jenderal TNI AD, Direktur Polisi Militer, Jakarta (1966)
– Mayor Jenderal TNI AD, Panglima Komando Intelejen Negara era Suharto dan menjadi Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara – BAKIN yang pertama (1967)
– Anggota Badan Pembantu Pangad Bidang Sospol (1968) dan pelaksana pengamanan perjalanan Presiden Suharto ke Jepang dan Kamboja
– Mayor Jenderal TNI AD, Staf Pribadi Kasad (1968)

Tidak hanya dalam bidang militer, R.Soedirgo juga terlibat dalam bidang olah raga nasional. Juli 1960 saat itu R.Soedirgo berpangkat Kolonel CPM, bersama Mayor Jenderal TNI Soengkono, Panglima Divisi Brawijaya dan Kolonel CPM Poernomo, mendirikan Persatuan Penembak Indonesia (PERBAKIN). Pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PERBASI dengan Ketua Wim Latumenten, Anggota Biro Team Indonesia dengan Ketua Azis Saleh, Ketua Pelaksana Training Centre Nasional (persiapan Asian Games 1962), Ketua Pelaksana Badan Pengawas Kegiatan Olah Raga (BAPEKOR), Ketua Pelaksana IX Asian Table Tennis Championship, dan Ketua I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.

Soedirgo menjadi Ketua Umum PERBASI pada periode 1966-1971. Pada era Soedirgo, Indonesia sukses masuk empat besar pada Kejuaraan Asia di Seoul, Korea, 21 September – 1 Oktober 1967. Timnas menang 89-80 atas Malaysia, mengalahkan Thailand 97-90, melindas Singapura 110-75, dan unggul atas Hongkong 94-54. Keberhasilan Sonny Hendrawan (Liem Sien Siong) sebagai the best forward adalah yang paling membanggakan. Karena keberhasilan itu, Indonesia berhak tampil pada Pra-Olimpiade Monterrey, Meksiko.

Kedua kalinya sejak 1964, Indonesia kembali menghadirkan tim dalam Pra-Olimpiade. Pada babak kualifikasi di Monterrey, Meksiko, 25 September – 2 Oktober 1968, posisi Indonesia satu tingkat di atas jurukunci Australia. Indonesia menang atas Australia 58-51, kalah melawan Spanyol yang akhirnya menjadi juara dibabak Pra-Olimpiade dengan angka 105-69, lalu dikalahkan Polandia 93-65, dan terakhir melawan Uruguay 78-96. Australia sempat penasaran atas kekalahan timnya dari timnas Indonesia yang dimanajeri oleh Sudharno. Karena itu, mereka mengajak indonesia dalam turnamen terbuka bersama tim Meksiko, Jailisco dan Cachoros. Hasilnya: Indonesia kembali mengalahkan Australia dan menjadi Juara.

Kemudian pada Era Soedirgo untuk pertama kalinya sejak PB Perbasi terbentuk, Indonesia mengirimkan tim putri pada kejuaraan ABC ke-3 di Kuala Lumpur, 30 Oktober – 11 November 1970. Berada di posisi kelima, Indonesia berhasil mengalahkan Singapura 75-47, Vietnam 71-47, India 104-60, dan Hongkong 83-51. Pertandingan menegangkan terjadi ketika melawan Thailand, dalam perpanjangan waktu Indonesia kalah tipis 71-72. Pada tahun yang sama, timnas putra merebut posisi ketiga dalam pesta Sukan di Singapura.

Organisasi lain yang pernah dijabat oleh Soedirgo adalah Wakil Ketua Importir Film Eropa/Amerika (1978), Direktur Utama PT. Peredaran Film Indonesia – PERFIN (1985) dan menjadi pendiri Yayasan Pembela Tanah Air atau YAPETA (1980).

Soedirgo juga pernah mendapat tanda penghargaan seperti:
1. Bintang Dharma
2. Bintang Gerilya
3. Medali Sewindhu
4. Satyalancana Kesetiaan XVI
5. Satyalancana Perang Kemerdekaan I
6. Satyalancana Perang Kemerdekaan II
7. Satyalancana Gerakan Operasi Militer I
8. Satyalancana Gerakan Operasi Militer II
9. Satyalancana Gerakan Operasi Militer III
10. Satyalancana Gerakan Operasi Militer IV
11. Satyalancana Gerakan Operasi Militer V
12. Satyalantjana Sapta Marga
13. Satyalantjana Satya-Dharma
14. Setya-lentjana Wira-Dharma
15. Satyalantjana Dwidya Sistha
16. Satyalantjana Penegak
17. ORDENOM ZA VOJNA ZASLUGE II REDA, dari Presiden Joseph Broz Tito, Yugoslavia
18. GROZSES VERDIENSTKREUZ dari Presiden Lübke, Republik Federasi Jerman
19. GRAND‘ CROIX DE L’ORDE DU MERITE DE MONISARAPHON dari Pangeran Norodom Sihanouk du Cambodge
20. Piagam Penghargaan Kepala Staf TNI AD, 11 Desember 1974
21. Anggota PEPABRI, 3 Januari 1984
22. Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI

(Sumber: Sri Kartina Indriati/Indri Soedirgo, Oktober 2020)