Harmoko yang mempunyai nama lengkap Harun Muhammad Kohar lahir di Desa Patianrowo, Kabupaten Nganjuk Profinsi Jawa Timur pada tanggal 7 Februari 1939.
Harmoko pernah mengikuti beberapa organisasi di antaranya yaitu organisasi politik anggota Tim Media Massa DPP GOLKAR (1971), Ketua Departemen Penerangan, Penerbitan dan Mass Media DPP GOLKAR (1978-1983), Sekretaris Dewan Pembina GOLKAR (1983-1988), Wakil Ketua Dewan Pembina GOLKAR (1988-1993), Ketua Umum DPP GOLKAR (1993-1998), Ketua Dewan Penasehat DPP GOLKAR (1998-2004) dan Ketua Dewan Parampara Partai Kerakyatan Nasional (2008).
Sedangkan organisasi masyarakat yaitu menjabat sebagai Ketua Cabang Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta ( 1970-1972), Ketua Umum Persatuan wartawan Indonesia (PWI) (1973-1983), Pengurus Serikat Grafika Pers ( 1973-1983), Ketua Litbang pada Komite Olahraga Nasional (KONI) pusat (1978-1983). Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Penerbit Surat Kabar (SPS) (1979-1984), Wakil Ketua Konfederasi Wartawan ASEAN (1980-1983), Ketua Muktamar Mass Media Islam Internasional Pertama (1981), Ketua Asian Agricultural Journalists and Writers Association (AAJWA) (1982), Ketua IGC ( Inter Govermental Council) and 1st COMINAC ( Conference of Information Minister of Non Aligned Countries) (1984-1997), Ketua Umum Bola Basket Indonesia (PERBASI) (1986-1998), Ketua Konferensi Menteri Penerangan ASEAN pertama (1987), dan sebagai Anggota Dewan Penasehat ICMI (1990-1995).
Selain aktif dibidang organisasi beliau juga pernah menjabat sebagai Anggota Badan Sensor Film (1975-1978), Anggota Dewan Pers (1975-1982), Anggota MPR/DPR-RI (1977-1982), Anggota MPR-RI (1983-1997), Menteri Penerangan RI kabinet pembangunan IV (1983-1988), Menteri Penerangan RI Kabinet Pembangunan V (1988-1993), Menteri Penerangan RI Kabinet Pembangunan VI (1993-1997), Menteri Negara Urusan Khusus Kabinet Pembangunan VI (Juni 1997- September 1997), dan Ketua DPR/MPR RI (Oktober 1997-1999).
Harmoko juga pernah mendapatkan penghargaan seperti:
1. Bintang Republik Indonesia Utama.
2. Bintang Mahaputra Adhi Pradana.
3. Darjah Yang Mulia Panglima Setia Mahkota (Malaysia) berhak
menyandang gelar Tan Sri.
(Dikumpulkan dari berbagai sumber)