Jakarta – PB Perbasi secara resmi menunjuk penyelenggara baru promotor liga basket Indonesia yakni Starting Five. Starting Five dikontrak selama dua musim dengan opsi tiga tahun perpanjangan kontrak.
Starting Five menjadi operator baru kompetisi basket untuk menggantikan PT Deteksi Basket Lintas (DBL). Setelah lima musim menggelar NBL, tahun lalu menjadi kali terakhir DBL menjadi operator kompetisi, mereka menyatakan tidak mau memperpanjang kontrak.
“Pertama-tama atas nama PB Perbasi, kami mengucapkan terimakasih kepada PT. Deteksi Basket Lintas Indonesia atas kerjasamanya sebagai operator penyelenggara liga sebelumnya. Kemudian penunjukkan Starting Five sebagai promotor liga yang baru ini, tentunya sesuai dengan visi induk organisasi dan beberapa penilaian yang fair dan baik dari aspek pendanaan, konsep, SDM, dan lainnya,” ungkap Sekretaris Jenderal PB Perbasi Amran A Sinta dalam jumpa pers yang digelar di FX Plaza, Senayan, Kamis (9/7/2015).
“Enggak fair kalau mengatakan perusahaan baru tidak sanggup melakukan apa yang mereka bisa lakukan. Begini perusahaan baru kalau orang-orangnya terdiri dari yang punya kapasitas di lapangan, punya kemampuan, kapabilitas, kemudian passionnya disitu. Itu kan bagus. Yang bahaya kan perusahaan lama tapi orang-orang yang baru mengerjakan IBL,” lanjut Amran.
“Dan mereka (Starting Five) ini membuat format dan bahan persentasi itu keren. Dia juga sudah biasa di NBL, Bapaknya (Hasan Gozali-President Director IBL) itu pernah buat Kejuaraan Dunia veteran dengan mengundang ratusan pemain dari luar dengan 18 lapangan. Jadi itu saja sudah menjadi power,” lanjutnya kemudian.
Amran mengatakan ke depannya PB Perbasi, Dewan Komisaris, dan Starting Five akan bersinergi untuk melakukan pekerjaan rumah bersama dalam menyusun agenda IBL dan WIBL musim depan.
“Prinsip dasarnya, PP Perbasi tetap mengawasi jalannya liga. Namun kami tidak akan mencampuri konsep dan kreatifitas event yang dikembangkan oleh Starting Five. Karena dalam paparan mereka kepada kami intinya sama yakni ingin memajukan kompetisi bola basket di Indonesia dengan suguhan pertandingan yang baik. SDM mereka juga profesional dibidangnya masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu Hasan Gozali, Presiden Direktur IBL, mengakui jika beban yang ditanggung timnya sebagai promotor baru cukup berat. Terlebih promotor sebelumnya sukses dalam menyelenggarakan kompetisi basket tersebut selama lima musim.
“Awalnya tidak terpikirkan sama sekali, tapi kok sayang kalau tidak ada yang melanjutkan. Kami melihat sudah selama ini jalan tapi putus di tengah jalan. Jadi kami coba meneruskanlah apa yang bisa lakukan. Tekanannya memang sangat tinggi tapi kalau tidak dicoba, kami tidak akan tahu,” kata Hasan.
Namun begitu, Hasan berkeyakinan positif timnya bisa bekerja maksimal dan memegang kepercayaan dari PB Perbasi dan klub-klub.
“Saya sendiri memang passion di basket. Tapi partner-partner saya ada yang pernah pengalaman jadi EO, ada juga yang pernah menjalankan liga sepakbola. Jadi ini tidak asing lagi bagi teman-teman di Starting 5. Kami berharap bisa memberikan yang terbaik untuk liga basket. Karena kami semua sepakat jika ingin membawa olahraga ini lebih besar lagi,” pungkasnya.
(Sumber: https://sport.detik.com/basket/d-2965069/starting-five-jadi-operator-baru-kompetisi-basket-indonesia)